Rolles Herwin
  • Home
  • Startup
    • Idea Projects
  • My Blog
    • My Blog
  • Office Life
    • Office Life
  • Campus
    • Case Study
    • Research

Rolles Herwin Sihombing (c) 2019

Cerita Ayam Panggang

My Blog Aug 13, 2025
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.lovepik.com%2Fimage-361344461%2Fthe-background-story-of-a-delicious-marinated-roast-chicken-on.html&psig=AOvVaw2vrolyhPKmRsu21hT4FcMa&ust=1755139161922000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBgQjhxqFwoTCJCN7Ibhho8DFQAAAAAdAAAAABAE

Tik tik tik… oke sebentar lagi gw akan take off, pagi-pagi sudah sampai dibandara, sudah ngopi, sudah meeting 25 menit dan sudah selesai membaca buku “the last lecturer”.

Cerita ini mungkin seperti cerita telur rebus yang pernah saya posting beberapa waktu lalu, namun dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kisah dua ayam yang dipanggang dengan cara yang berbeda, lebih tepatnya cerita ini adalah versi translate wejangan dari meeting pagi ini ?(rasanya lebih mirip di omelin sihh, bukan wejangan).

Ayam pertama dipanggang selama 1 jam dengan suhu 480°C, ayam kedua dipanggang selama 3 jam pada suhu 150°C. Kedua ayam tadi dipanggang menggunakan bahan yang sama, namun memberikan hasil berbeda. Ayam pertama gosong di luar, mentah di dalam. Ayam kedua matang sempurna, juicy, dan layak masuk konten chef bintang lima.

Pelajarannya?

Matang itu butuh waktu. Buru-buru malah bisa bikin kita crunchy outside, raw inside, alias kelihatan oke, tapi sebenarnya belum siap. Hari gini, kita gampang kepincut sama yang instan. Maunya karir cepat naik, mau jadi presiden usia muda, healing kilat, skill jago dalam semalam, ingin punya duit banyak dalam sehari, liat teman ganti HP ingin langsung ikutan ganti biar tampil kece.

Padahal bagian yang penting dalam hidup tuh mirip slow–cooked chicken: butuh waktu, suhu yang pas, dan kesabaran. Kalau kamu merasa lambat, bukan berarti kamu salah jalur. Bisa jadi kamu justru lagi dimasak dengan cara yang benar. Supaya matang, bukan gosong. Supaya siap, bukan cuma tampil.

Biar gak jadi korban generasi BurnOut, yang serba cepat tapi rapuh dan setiap weekend butuh healing.

Lambat bukanlah kegagalan, itu proses. Dan proses yang baik memang butuh waktu. Karena kedewasaan, ketangguhan, dan keberhasilan itu bukan hasil oven cepat saji. Itu hasil dari kesabaran, konsistensi, dan ketekunan.

Kamu gak ketinggalan kok, kamu sedang dimasak dengan suhu yang pas, dengan durasi yang tepat. Supaya ketika waktumu tiba, kamu matang luar dalam, siap dihidangkan ke panggung kehidupan.

Well… jangan bandingkan dirimu dengan ayam tetangga. Fokus saja menjadi versi terenak dari dirimu sendiri. Tenang aja, pelan-pelan asal meresap, kalau terlalu cepat pasti kosong, terlalu lama juga bisa gosong.

Let’s go, sudah dipanggil untuk boarding…

Newer Older

Leave A Comment