Rolles Herwin
  • Home
  • Startup
    • Idea Projects
  • My Blog
    • My Blog
  • Office Life
    • Office Life
  • Campus
    • Case Study
    • Research

Rolles Herwin Sihombing (c) 2019

Startup Gagal : Invasi Investor

My Blog Aug 17, 2015

Dalam lika liku startup, kadang investor menjadi “bayangan” yang tidak terhindarkan, kebutuhan untuk dana operasional, menambah resource, keinginan untuk melakukan ekspansi memaksa kita untuk memanggil investor dari persembunyiannya dan kejadian selalu berakhir pada tarik menarik antar kepentingan.

Startup yang awalnya harmonis, dibina dengan keringat dan semangat, pada akhirnya rontok juga, terlalu banyak kepentingan, terlalu banyak campur tangan dan paling parah,  “founder merasa gak punya hak lagi” dan menjadikannya “ogah-ogahan” dalam membesarkan startupnya,

masih gak ngerti juga?

1. Investor menjadi pemilik mayoritas, bila sudah seperti ini, rata-rata founder akan berpikir “ngapain gw gedein dia ya?” dan biasanya status seperti ini akan berujung pada banyak kepentingan dan keluar dari misi diawal.

2. Campur tangan terlalu banyak dari investor. bukannya membantu malah sibuk mengarahkan startup sesuai keinginannya.

3. Investor & mentor merasa paling tahu dan jago soal startup tersebut. Lucu juga sih, kenapa dia gak bikin sendiri dari awal, kenapa harus mengeluarkan uang lebih?

4. Konsep selalu diubah dan tidak kunjung di eksekusi. hasilnya bisa ditebak, pasti founder yang akan kena getahnya.

5. Investor terlalu sibuk bertanya “kapan income”. sudah tahu startup membutuhkan minimal 3 tahun untuk income, bukannya bantuin jualan malah sibuk bertanya income, bank aja gak nanya kapan bayar?

 

6. Tidak ada trust lagi. bila sudah dilevel ini, bubarkan saja.

 

Startup itu seperti bayi yang dilahirkan, siapa yang lebih paham & berhak untuk membesarkannya? ya orang tuanya, mereka akan punya insting alami untuk merawat bayi tersebut. Sekalipun investor sudah pernah menjadi ayah untuk bayinya, namun setiap bayi memiliki “proses dan jalannya sendiri”.

Biarkan bayi (startup) itu tumbuh dan berkembang bersama orang tuanya (founder), ketika kelak sudah besar, anda baru mengajarinya hal-hal yang tidak dipahami orang tuanya, itulah fungsinya “sekolah (mentorship)”.

Pic : lookfordiagnosis.com

 

About ROLLES HERWIN – Community Development | Loyalty Program | Start Up

Experienced in Operational Development, Community Development also as a Faculty Member (Lecturer) at Binus University. I can be reached at hello@rollesherwin.com or 0813.30.632.632 .

  • ownership
  • rolles herwin
  • startup
  • startup gagal
Newer Older

Leave A Comment

Recent Posts

  • Jalanmu masih panjang
  • Ketika Kucing dan Tikus lari bersama
  • People Come and Go
  • Sabtu Pagi
  • We suffer more often in imagination than in reality

Recent Comments

    Archives

    • October 2025
    • September 2025
    • August 2025
    • July 2025
    • June 2025
    • May 2025
    • March 2025
    • December 2022
    • August 2022
    • July 2022
    • June 2022
    • February 2022
    • January 2022
    • August 2021
    • February 2021
    • October 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • August 2019
    • October 2018
    • April 2018
    • March 2018
    • January 2018
    • September 2017
    • July 2017
    • May 2017
    • March 2017
    • January 2017
    • December 2016
    • October 2016
    • September 2016
    • August 2016
    • July 2016
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013

    Categories

    • Blog Project
    • Case Study
    • Idea Projects
    • Knowledge Management
    • Loyalty Project
    • My Blog
    • Office Life
    • Research

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org