Rolles Herwin
  • Home
  • Startup
    • Idea Projects
  • My Blog
    • My Blog
  • Office Life
    • Office Life
  • Campus
    • Case Study
    • Research

Rolles Herwin Sihombing (c) 2019

Resume itu…

My Blog Jul 03, 2022

Kita semua tau, riwayat hidup atau resume hanyalah lelucon. Isinya dilebih-lebihkan. Penuh dengan “kata kerja” yang mengartikan apapun. Hanya deretan jabatan dan tanggung jawab yang keakuratannya masih diragukan. Dan belum ada cara untuk memverifikasi sebagian besar pernyataan didalamnya. Alhasil, resume hanyalah sandiwara yang lucu.

Lebih buruk lagi, resume terlalu gampang dibuat. Siapa pun bisa membuat resume yang cukup pantas. Itulah sebabnya, separuh pelamar kerja sangat memuja resume. Mereka bisa menyebarkan ratusan resume ke berbagai perusahaan. Ini bentuk lain dari spam. Mereka tidak peduli apakah sesuai dengan pekerjaan yang anda butuhkan, pokoknya asal sesuai dengan lowongan yang ada (walaupun tindakan ini tidak 100 persen bisa disalahkan…)

Jika seseorang mengirimkan resume ke tiga perusahaan, ada semacam bendera merah besar disana. Tidak mungkin pelamar kerja itu melakukan riset terhadap perusahaan anda. Tidak mungkin pula ia tahu perbedaan perusahaan anda dari perusahaan lainnya kan?

Jika anda merekrut pelamar seperti ini, berarti anda melupakan tujuan perekrutan yang sebenarnya. Tentunya anda mengharapkan kualifikasi kandidat yang spesifik dengan minat khusus terhadap perusahaan atau pekerjaan yang dimaksud.

Lalu, bagaimana cara mengenali kandidat semacam ini? Langkah pertama : Periksalah surat lamaran, anda bisa mendapatkan kebenaran dari surat tersebut, alih-alih deretan keahlian minat dan tahun demi tahun riwayat kerja yang tidak ada relevansinya. Mustahil seorang pelamar kerja bisa merangkai ratusan surat yang dipersonalisasi. Itulah sebabnya, surat lamaran bisa menjadi indikasi yang lebih baik daripada resume. Kita bisa melihat yang sebenarnya, dan bisa mengenalinya jika itu selaras dengan kita dan perusahaan kita.

Percayalah dengan naluri anda, Jika paragraf pertamanya saja sudah tidak lancar, yang kedua pasti lebih sulit lagi. Jika belum ada kecocokan pada tiga paragraf pertama, kemungkinan besar ia tidak cocok untuk anda. Namun, jika naluri anda mengatakan ada peluang kecocokan, lanjutkan saja ke tahap wawancara.

“Anda boleh saja tidak serius dalam bekerja, tapi anda harus serius ketika makan…“

Thanks @JasonFried

Newer Older

Leave A Comment